Senin, 13 Februari 2012

ASI EKSKLUSIP


ASI EKSKLUSIF

Keuntungan  Menyusui meningkat sesuai dengan 
Meningkat Lama Menyusui Eksklusif sampai 6 bulan
Setelah itu  meningkat sesuai dengan
Meningkat Lama tetap diberi ASI  disamping M PASI, sampai 2 Tahun atau lebih

ANAK  ASI LEBIH  SEHAT
1)      16,7 kali lebih jarang Pneumonia (Cesar JA    BMJ 1999).  Resiko  Asthma berkurang ( Dell 2001,OddyWH 2002,Oddy WH2003). )
2)      16x Lebih jarang dirawat di Rumah sakit
3)       47% lebih sering diare  ( Beaudry 1995), 23,5 lebih jarang fatal (Vic1989)

Manfaat ASI Eksklusif :
*      Menurunkan angka kematian             ( Chen 2004,Arifeen 2001)
*      Menurunkan Kurang gizi 
*      kegemukan (Mengurangi resiko Frye 2003,Amstrong 2002,Von Kries  1999) 
*      Mengurangi resiko penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (P Smith 2004,Lucas 2004,Owen 2002,Singhal 2001)
*      Mengurangi kemungkinan penyakit menahun seperti penyakit usus besar                                          ( Davis 2001, Ivarsson 2002)
*      Lebih  jarang alergi dan tidak cocok susu formula (Soarinen 1995, Wright 1995,Kerkhof 2003)
*      Mengurangi  resiko  Infeksi Telinga (Duncan 1993, Duffi 1997)
*      Mengurangi  resiko terkena Infeksi  E. Sakazakii dari bubuk susu yang tercemar (Weir E 2002,Van Acker 2001)
*      Mengurangi kemungkinan kanker  pada anak (leukemia  kanker getah bening,  neuroblastoma ) (Dundaroz 2002, UK Childhood Cancer Investigator 2001, Benner 2002, Swanborg 2003)   
*      Mengurangi kemungkinan           kencing manis  (Sadauskaite-Kuehne 2004, Monetini 2002,Young 2002) 

RESIKO TIDAK MEMBERIKAN ASI
(Statistik DepKes Amerika Serikat)
:
*      Kira-kira 40% rentan menderita Diabetes tipe 1
*      Kira-kira 25% lebih rentan obesitas
*      Kira-kira  60% lebih rentan infeksi telinga berulang
*      Kira-kira 30% lebih rentan leukemia
*      Kira-kira 100 % lebih rentan diarrhea
*      Kira-kira  250% lebih rentan dirawat di rumah sakit karena asthma dan pneumonia

Anak ASI Lebih Pandai :
*      Richards et al 2002 ( Inggris) 1736 anak ditest . Anak ASI secara bemakna menujukan hasil pendidikan lebih tinggi. Hasil tidak tergantung pada latar belakang socio ekonomi
*      Mortensen EL et al JAMA ( 2002) 3253 ORANG di Denmark . Disusui < 1 bln  IQ 5 point lebih rendah dari yg disusui 7-9 bln. Terdapat korelasi lamanya pemberian ASI dg tingkat IQ
*       Jain et al 2002 ( United States )Meta- analisa thd 40 peneliian : 68% menyimpulkan menyusui meningkatkan kepandaian .

8 Gangguan kesehatan mental  yang dikurangi oleh menyusui : 
Kelompok masalah  internal  :
      • Menarik diri
      • Gelisah/ depresif
      • Psychosomatik
      • Gangguan  perhatian  (Autisme)
      • Gangguan cara berfikir
Kelompok   masalah  Eksternal
      • Gangguan bersosialisasi
      • Deliquent behaviour
      • Tingkah laku  Agressif
  • ANAK DENGAN MAKANAN STANDAR EMAS :
1.       LEBIH SEHAT
2.       IQ LEBIH TINGGI        
3.       ANAK DENGAN MAKANAN STANDAR EMAS
4.       EQ LEBIH BAIK
5.       SQ LEBIH BAIK
6.       SOLEH,SOLEHA

MANFAAT UNTUK IBU YANG MENYUSUI :
Mengurangi KANKER PAYUDARA
(Martin et all . Journal  of  the  National  Cancer  Institute  England   94:1446-1457,  2005 ) 
            Diteliti 4000  ibu.  Data  meta  analisa  menunjukan  bahwa  resiko  terjadinya  kanker  payudara  pada  wanita  sebelum menopause,  rata rata  12 %  lebih  rendah  pada  ibu  yang  saat  bayinya  disusui

IMD

Inisiasi Menyusu Dini
(IMD)
Inisiasi Menyusu Dini
(EARLY INITIATION OF BREASTFEEDING )
(Marshall Klaus: Mother and Infant : Early Emotional Ties  Pediatrics 1998)

 Bayi diberi kesempatan  MULAI / INISIASI
 MENYUSU sendiri SEGERA setelah lahir / DINI                                                   
dengan  cara :
BAYI DITENGKURAPKAN didada ibu  dengan   kulit bayi melekat pada kulit ibu. Biarkan dalam  posisi ini  setidaknya 1 jam  atau sampai menyusu awal selesai.”
Kemampuan kulit ibu menyesuaikan suhunya  dengan suhu yang dibutuhkan bayi (thermoregulator    thermal synchron)

     Bayi pada usia beberapa menit dapat merangkak kearah payudara dan menyusu sendiri
Bayi lahir normal diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1jam, dalam usia 20 menit bayi merangkak kearah payudara, usia 50 menit menyusu

5 tahapan perilaku sebelum menyusu :
1.       Dalam 30’ pertama: istirahat siaga. Sekali-kali melihat ibunya, menyesuaikan dengan lingkungan
2.       30’-40’M: mengeluarkan suara, gerakan menghisap, memasukkan tangan ke mulut
3.       Mengeluarkan air liur
4.       Kaki menekan-nekan perut ibu untuk bergerak ke arah payudara 
5.       Menjilat-jilat kulit ibu.menyentuh puting susu dengan tangannya,menghentak kepala ke dada ibu menoleh ke kanan dan kiri, menemukan puting menjilat, mengulum puting susu, membuka mulut lebar dan melekat dengan baik

KEUNTUNGAN  IMD (dengan Melekatkan Kulit bayi-ibu 
setidaknya  1 Jam ):
1.       Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat ( Fransson A  2005 ) . Menurunkan kematian karena hypothermia  (  Bergman N 2005, Bergstorm 2007)
2.       Ibu dan bayi merasa tenang (Kroeger & Smith 2004)
3.       Memindahkan bakteri kulit ibu ke kulit nya Menjilat kulit ibu menelan bakteri , berkoloni diusus bayi menyaingi bakteri ganas darilingkungannya.  ( Hanson L 2004)
4.       Jalinan kasih sayang ibu-bayi-ayah lebih baik sebab bayi siaga 1 – 2 jam pertama. (UNICEF India: BREAST CRAWL Initiation of breastfeeding by breast crawl. UNICEF India 2007)
5.       Mendapat kolostrum, kaya antibodi, penting untuk pertumbuhan usus,ketahanan infeksi,kehidupan bayi  (Hanson L : Immunobiology of Human Milk. 2004)
6.       IMD –lebih berhasil menyusui eksklusif dan lebih lama disusui (UNICEF India: BREAST CRAWL Initiation of breastfeeding by breast crawl. UNICEF India 2007, Sose CIBA Symposium 1978, Kramer et al JAMA2001,VaidyaK et al NepalMedical College Journal 2005))
7.       Sentuhan,emutan, jilatan pada puting  merangsang pengeluaran hormon OKSITOSIN penting untuk :
1.       Kontraksi rahim membantu mengurangi perdaahan (Sobhy SM NAEgypt Public Health Association 2004)
2.       Merangsang hormon lain membuat ibu tenang, rileks,mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri, kebahagian (  Matthiesen et al 2001 )
3.       Merangsang pengaliran ASI (Laurence R  A Guide for Medical Profession. 2006)
TATALAKSANA INISIASI MENYUSU DINI
 (WABA2007 Leaflet UNICEF IMD 2007)
:
1.     Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu saat melahirkan  ( ABM  protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised,  2006)
2.     Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan untuk tidak atau mengurangi mempergunakan obat kimiawi (Dimkin & O’Ohara; AmericanJournalof ObstreticandGynocology 2002)
3.     DIKERINGKAN, KECUALI TANGANNYA , tanpa menghilangkan lemak putih( vernix ) (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, d  2006 and UNICEF India  2007 )
4.      BAYI DITENGKURAPK KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu.
5.     KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING TIDAK SATU JAM.
6.     Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, DEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI  WAKTU 30 menit atau 1 jam lagi
8.       Tunda menimbang, mengukur , suntikan vit K dan menetes mata bayi sampai proses menyusu awal selesai ( Klausand  Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)
  1. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng
  2. RAWAT GABUNG BAYI:   Ibu–bayi dirawat satu kamar, dalam sehari selama 24 jam dalam jangkauan ibu . (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)             
Catatan “ INDIKASI IMD : IBU dan BAYI  dalam  Keadaan STABIL
Standar Emas makanan bayi :
1.      IMD
2.      ASI EKSKLUSIF 6 Bulan
3.      MPASI setelah 6 Bulan
4.      ASI sampai 2 Thn


Senin, 23 Januari 2012

SAP Pengkajian Fisik Keperawatan


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
DI KELAS TENTANG PENGKAJIAN FISIK KEPERAWATAN

Guna melengkapi tugas individu MA
Pendidikan Dalam Keperawatan


                                           






Disusun Oleh :
SILVIAN HENDRA FENDIANTOKO
Sk.109.169




PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KENDAL 2010

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
DI KELAS TENTANG PENGWIBKAJIAN FISIK KEPERAWATAN

MATA AJAR                     :  PEMBELAJARAN DI KELAS
POKOK BAHASAN         :  PENGKAJIAN FISIK KEPERAWATAN
SASARAN                          :  MAHASISWA SEMESTER II D ( PSIK )  STIKES
                                                KENDAL
WAKTU                             :  1 X 40 MENIT
TANGGAL                        :  .... MEI 2010
PUKUL                               :  14.00 WIB
TEMPAT                            :  RUANG KELAS SEMESTER II D
PENGAJAR                       :  SILVIAN HENDRA FENDIANTOKO
                                              
A. TIJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan mahasiswa semester II D PSIK STIKES Kendal mampu memahami dan melakukan Pengkajian Fisik Umum dengan baik dan benar.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang Pengkajian Fisik Umum diharapkan mahasiswa semester II D PSIK STIKES Kendal dapat :
  1. Memahami definisi pengkajian fisik dengan benar.
  2. Mengetahui prinsip-prinsip dasar pemeriksaan fisik dengan benar.
  3. Mengetahi alat-alat pemeriksaan fisik dengan benar.
  4. Mengetahui teknik-teknik pemeriksaan fisik dengan benar.
  5. Melakukan pemeriksaan fisik dengan benar

C. MATERI
1.      Definisi Pengkajiaan Fisik
2.      Prinsip-prinsip dasar pemeriksaan fisik
3.      Alat-alat pemeriksaan fisik
4.      Teknik pemeriksaan fisik

D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO
Kegiatan
Waktu
Respon Mahasiswa
Media
1
PENDAHULUAN
  1. Menyampaikan salam pembuka.
  2. Memperkenalkan diri
  3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
  4. Kontrak waktu
  5. Apersepsi

7’

a         Menjawab salam

b        Memperhatikan

c         Memperhatikan

d        Memperhatikan
e         Menjawab pertanyaan


2
KEGIATAN INTI
Menyampaikan materi pembelajaran tentang pengkajian fisik

praktikum

25
Memperhatikan materi yang disamapaikan dan usahakan jangan kelihatan membaca dan menguasai materi
LCD
Slide



Lihat vidio
3
DISKUSI
5
Aktif diskusi

4
PENUTUP
a         Menyimpulkan hasil pembelajaran
b        Memberikan evaluasi kuis
c         Salam penutup
3’

  1. Memperhatikan

  1. Menjawab pertanyaan
  2. Membalas salam






\
E. METODE
  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. praktikum

F. MEDIA
  1. LCD
  2. Layar
  3. Hand out
  4. Flash disk
  5. Seting tempat
G. EVALUASI
  1. Evaluasi struktur      : setandar persiapan
·    Satuan Acara Pembelajaran (SAP) sudah dibuat 3 hari sebelum kegiatan.
·    Media sudah dibuat 3 hari sebelum kegiatan.
·    Setting tempat sudah diatur  ±15 menit sebelum kegiatan.
·    Penyaji dan sasaran sudah berada di tempat dan siap  ±10 menit sebelum kegiatan.

  1. Evaluasi prosedur     : Proses pengajaran
·    Seluruh audiens mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir.
·    Media berjalan denga baik.
·    Pembelajaran tepat waktu.
·    Audien aktif dalam kegiatan.

  1. Evaluasi hasil            
·    Memahami definisi pengkajian fisik umum  dengan benar.
·    Mengetahui prinsip-prinsip dasar pemeriksaan fisik dengan benar.
·    Mengetahi alat-alat pemeriksaan fisik dengan benar.
·    Mengetahui teknik-teknik pemeriksaan fisik dengan benar.
Untuk melakukan evaluasi hasil dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut :
  1. Prosedur          :
  2. Jenis                : Kuis
  3. Bntuk soal      
  4. Soal-soal pertanyaan :
a.       Apa yang dimaksud dengan pengkajian fisik ?
b.      Sebutkan 4 contoh alat yang dibutuhkan dalam pengkajian fisik ?
c.       Sebutkan teknik-teknik pemeriksaan fisik ?


  1. Kunci jawaban
a         Pengkajian fisik merupakan tindakan berkelanjutan dalam mengidentifikasi klien untuk mendapatkan data yang dibutuhkan perawat, yang digunakan sebagai data dasar klien.
b         Alat-alat yang digunakan adalah : sarung tangan, masker, lidi kapas, otoskop,tombangan, stetoskop, termometer,tensimeter, dll
c         Tekhnik pemeriksaan fisik yaitu :
§  Inspeksi
§  Palpasi
§  Perkusi
§  Auskultasi

H.  DAFTAR PUSTAKA

ü  Setiawan, santun ; Agus Citra Dermawan, Panduan Peraktis Pengkajian Fisik Keperawatan, Jakarta, Trans Info Media, 2007.
ü  Priharjo, Robert, Pengkajian Fisik Keperawatan, Jakarta, EGC, 2007.



                                                                                    Kendal, 12 Mei 2010
                                                Menetahui, 
                       Penguji                                                                        Pengajar




        ( Dona Yanuar A  S, S.Kep Ns )                                       ( Silvian Hendra F )